Home » » ANTIHISTAMIN

ANTIHISTAMIN

Written By Unknown on Jumat, 12 September 2014 | 07.23

Pengertian Antihistaminika

Obat yang mempunyai efek melawan efek histamin dengan cara memblok reseptor H1

Efek histamin endogen dapat dihambat melalui 3 cara:
  1. Penghambatan secara fisiologis, misal oleh adrenalin
  2. Penghambatan pelepasan/degranulasi histamin yang timbul (dapat terjadi pada pemberian kromolin dan stimulan adrenoseptor ß2
  3. Blokade reseptor histamin H1 dengan obat antihistamin

1. Antagonis reseptor H1

Umumnya disebut obat antihistamin/anihistaminika ialah antagonis H1 yang beraksi melalui blokade reseptor histamin H1, sedangkan efeknya pada reseptor-H2 dan H3 dapat diabaikan.

Obat: Loratadin, terfenadin, dan astemizol; efek mengantuk sangat lemah.

Efek obat antihistamin dapat bermanifestasi:
  • Sedasi
  • Sedasi menurut kamuskesehatan.com adalah obat yang dapat menenangkan pasien dalam suatu periode yang dapat membuat pasien cemas, tidak nyaman, atau gelisah.
  • Efek antimual dan antimuntah
  • Doksilamin, mempunyai efek mencegah mabuk gerak (motion sickness) tetapi tidak menghilangkan mabuk yang sudah ada
  • Efek antiparkinson dan antimuskarinik
  • Obat antihistamin golongan etanolamin dan etilendiamin yang punya efek antimuskarinik, sering menimbulkan retensio urin & penglihatan kabur, dapat untuk mengurangi rhinorrhoea
  • Efek Blokade adrenoseptor-α, antiserotinin dan anestetik lokal
    • Obat antihistamin mempunyai efek α-blockade yang mengakibatka tekanan darah turun.
    • antagonis reseptor-H1 (misal: siproheptadin) mempunyai efek blokade reseptor serotonin
    • Difenhidramin & prometazin mempunyai efek anestetik lokal melalui blokade sodium channel pada membran sel eksitabel.

Antagonis reseptor H1 sering digunakan dalam terapi alergi seperti rhinitis dan urtikaria.
Antagonis H1(misal difenhidramin & prometazin) juga dapat mengurangi gejala mabuk & gangguan vestibuler.

2. Antagonis reseptor H2

Dapat mengakibatkan timbulnya blood dyscrasia sebagai granulositopenia.
Turunan ketiga dari imidazol, misalnya simetidin, tidak punya gugus tiourea, sehingga relatif tidak menimbulkan granulositopenia. Senyawa lain (ranitidin, oksmetidin, famotidin, dan nizatidin) merupakan antagonis reseptor H2 baru yang lebih aman
Antagonis reseptor-H2 dalam klinik digunakan pada terapi ulkus peptik, sindroma Zollinger-Ellison dan keadaan hiperasiditas.

Cara Pemberian Antihistamin

  • Biasanya diberikan secara oral, tetapi ada juga yang diinjeksikan terutama untuk pengobatan syok anafilaksis.
  • Antihistamin juga digunakan dalam pengobatan mual dan muntah (cimetidin)

Contoh Obat Antihistamin (Klorfeniramin Maleat)

Antihistamin
dechacare.com :
Indikasi:
Pengobatan pada gejala-gejala alergis, seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis, dll.

Kontra Indikasi:
N/A

Komposisi: 
Tiap tablet mengandung: 
Chlorpheniramini maleas 4 mg 

Efek Samping: 
Kadang-kadang menyebabkan rasa ngantuk. 

Perhatian: 
Selama minum obat ini, jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. 

Takaran Pemakaian: 
Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet. 
Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa. 
Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa. 

Penyimpanan: 
Simpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. 

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet

Produsen: PT Zenith Pharmaceuticals
Share this article :

1 komentar:

  1. artikel yang sangat menarik dan bermanfaat, makasih banyak...

    http://www.tokoobatku.com/obat-herbal-penyakit-sinusitis/

    BalasHapus

Fashion

Looped Slider

Flickr Images

About us

Breaking News

Find Us On Facebook

Business

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Video Of Day

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Ilmu Kesehatan Medis - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger